Disain & Display
Tampilan Sony Ericsson Xperia X8 dengan nomor model E15i ini masih berbau ‘Xperia’. Mengedepankan bentuk candybar, X8 memiliki potongan tubuh tak jauh berbeda dengan X10 Mini. Hanya saja ponsel ini memiliki dimensi lebih besar namun tak melebihi dimensi Xperia X10 yang tergolong bongsor.
Dalam genggaman, ponsel ini terasa sedikit tebal meski bobotnya terkesan ringan. Ini lantaran material casingnya yang terbuat dari bahan plastik. Bodi depan memiliki tekstur keras dan solid. Sayang, komponen casing belakang terbuat dari plastik yang terkesan murahan. Lepas dari itu, tampilan X8 cukup elegan.
Seperti umumnya ponsel layar sentuh, tampilan bodi depan minimalis. Hanya ada layar lebar dengan tiga buah tombol fisik khas Xperia dengan pola menonjol di bagian bawah X8. Yakni tombol menu, home dan back.
Tak jauh berbeda dengan produk kompetitor berbasis Android, Sony Ericsson Xperia X8 mengedepankan layar berdiagonal 3 inci dan resolusi 320x480 piksel (HVGA). Piksel ini setidaknya memberikan jaminan gambar yang cukup ideal. Tajam dan jernih.
Satu catatan, meski X8 sudah support 16 juta warna, keluarannya terlihat kurang optimal. Berkaca pada kasus LG Optimus beberapa edisi lalu, kemampuan sistem operasi Android 1.6 yang kabarnya hanya mendukung 64 ribu warna patut dituding sebagai biang kerok. Â
Untuk interaksi, tak perlu lagi memakai stylus karena layar sentuh ponsel ini sudah menawarkan sensor capacitive. Sebuah kelebihan karena beberapa ponsel berbasis Android lain masih tampil dengan sensor resistive. Performa layar sentuh ini cukup baik dan responsif.
Eksekusi menu, menggulung layar atau mengetik pesan terasa mantap. Meski nyaris tanpa lag namun transisi layar masih kurang halus dan kurang cepat. Untuk pengetikan, X8 menyediakan keypad virtual dalam format QWERTY dan numerik.
Â
Sistem Operasi
Xperia X8 dijejali OS Android 1.6 aka Donut. Akselerasinya cepat dan stabil setara LG Optimus yang juga berbasis OS sama. Soal tampilan, Sony Ericsson mengembangkan user interface khas pada X8 demi memberikan pengalaman berbeda dari OS Donut standar. Hampir sama dengan user interface X10 Mini.
Patut dicatat, hanya ada empat buah homescreen dalam X8. Bandingkan dengan LG Optimus yang bisa mencapai tujuh homescreen. Sementara menu utama diperluas menjadi empat halaman yang bisa diakses dengan menggeser layar ke kiri atau kanan.
Terkait personalisasi, homescreen pada ponsel ini hanya bisa dibenami satu widget saja. Satu lagi, shortcut praktis yang disediakan di empat sudut layar ponsel ini cukup menarik dan menghemat ruang. Anda bisa menggantinya sesuai selera dengan cara ‘drag and drop’.
Akselerometer sudah terintegrasi dalam X8. Saat dijajal kemampuan auto rotate ponsel ini tergolong mumpuni dan cepat beradaptasi terhadap perubahan posisi ponsel. Sayang, hanya bisa diterapkan pada sudut tertentu saja dan berlaku pada fitur khusus semisal foto atau perpesanan. Â
Kecepatan prosesor X8 di kisaran 600 MHz, masih mampu mendukung kemampuan multitasking saat beragam aplikasi dioperasikan. Jika jumlah aplikasi yang dibuka masih dalam taraf wajar, X8 masih bisa ‘ngebut’ dalam menjalankan program. Â
Internet
Sony Ericsson sudah mendukung jaringan 3G/HSDPA untuk akses internet. Selain itu, tersedia juga Wifi yang memiliki kemampuan menangkap sinyal dengan baik. Untuk mulai menjelajah internet Anda bisa menjajal browser bawaan X8.
Browser internet ini tak dilengkapi pinch-to-zoom atau double-tap zooming. Padahal ponsel sejenis sudah menggunakan solusi seperti double-tap atau one-touch. Untung saja ada opsi sorot yang bisa memperbesar secara otomatis layar saat halaman dalam kondisi full screen. Untuk bantuan mengakses internet Anda bisa menekan tombol menu yang memunculkan empat opsi. Salah satunya yang cukup penting adalah fitur multi tab yang membantu membuka beberapa halaman website sekaligus. Sisanya adalah fitur untuk menambah bookmark, kolom pengisian halaman website dan opsi tambahan.
Kamera
Pengaturan kamera ponsel ini hampir menyerupai X10 mini. Simpel dengan empat preset untuk foto (Auto, Beach/snow, Twilight dan Sports) dan dua mode kualitas untuk kamera (Normal dan For MMS).
Dibandingkan X10 Mini (5 megapiksel), kamera X8 mengalami penurunan menjadi 3 megapiksel (2048x1536 piksel). Tapi harap dicatat, layar X8 lebih lebar dan resolusinya meningkat dua kali. Kualitas gambar setidaknya jadi lebih baik saat dilihat di layar. Â
Saat dijajal memotret dalam kondisi outdoor, memang cukup cerah dan fokus. Namun, tingkat ketajamannya kurang begitu baik. Sementara dalam kondisi dalam ruangan gambar cenderung kurang tegas dengan bintik noise menghiasi di sana-sini.
Soal video, kamera ponsel ini bisa merekam VGA video pada 30 frame per second. Tentu saja kualitasnya tergolong standar meski dalam kondisi bergerak Anda akan mendapatkan hasil yang kurang fokus.
Audio
Pemutar musik pada Sony Ericsson Xperia X8 sama dengan X10 Mini. Tak terlalu bagus lantaran fungsi yang ditawarkan terbatas. Tak ada equalizer preset atau skin alternatif pada pemutar musik X8.
Hal menarik dari pemutar musik ini adalah keberadaan tombol Infinite yang bisa membantu mencari lagu langsung dari YouTube atau di PlayNow. Anda juga bisa memanfaatkan TrackID untuk mendengarkan contoh lagu dan mencari informasinya.
Anda bisa mendengarkan lagu yang diputar dari loudspeaker yang terletak di belakang bodi. Suaranya tergolong nyaring dan ‘nendang’ untuk ukuran ponsel Android. Lebih puas lagi bila mendengarkan lagu via headset yang kompatibel dengan standar 3,5 mm.
Uniknya, port audio 3,5 mm pada ponsel ini memiliki bentuk unik yang kabarnya didesain untuk mengakomodasi headset khusus Hi-Fi Sony Ericsson MH-810. Headset ini bisa beroperasi dengan remote kontrol khusus.
Radio FM menjadi pilihan yang tak kalah menggiurkan di sektor audio. Sebelum menyetelnya, Anda harus menancapkan headset yang berfungsi sebagai antenna. Seperti radio FM Sony Ericsson umumnya, fitur ini sudah mendukung RDS.
Fitur Lain
Timescape menjadi aplikasi yang turut melengkapi user interface X8. Lewat fitur ini, tanpa harus mengakses menu lain, pengguna bisa menampilkan update Twitter, Facebook, miscall atau email dari satu lokasi saja. Â
Untuk mengakses situs jejaring sosial, Sony Ericsson Xperia X8 juga sudah mengemas aplikasi Facebook. Lantas tersedia fitur GPS yang didukung aplikasi Google Maps. Juga tersedia fitur standar Android mulai dari GoogleTalk, Android Market, Gmail dan YouTube.
Aplikasi pilihan lain seperti Data Monitor, CreateTouch, Navigation, WisePilot, RoadSync sudah melengkapi ponsel ini. Termasuk juga aplikasi standar yang biasa ditemukan dalam ponsel seperti kalendar dan kalkulator.
Untuk keperluan penyimpanan aplikasi tambahan, X8 sudah disupport dengan memori internal sebesar 170 MB. Jika dirasa masih belum cukup Sony Ericsson sudah menyiapkan slot kartu memori micro SD bertipe hot swap. Namun, Anda harus membuka casing belakang untuk menyisipkan kartu.
Kesimpulan
Xperia X8 termasuk ponsel Android kelas menengah yang cukup menggiurkan. Dengan harga terjangkau, seri ini tergolong kaya fitur dengan inovasi interface untuk mempermudah penggunanya. Setidaknya, kalangan yang merindukan Android murah dengan fasilitas cukup mewah bisa memilihnya.
Dengan beberapa Android sekelasnya, Sony Ericsson Xperia X8 memiliki daya saing yang cukup tinggi. Namun, ada beberapa hal yang patut dicermati seperti kelemahan sektor kamera, kemampuan browser standar serta komponen casing standar. (hp)
Kelebihan (+) : Wifi, GPS, 3G/HSDPA, layar sentuh capacitive
Kekurangan (-) : browser belum support flash, kamera tanpa autofokus dan flash, tak didukung multitouch
Tampilan Sony Ericsson Xperia X8 dengan nomor model E15i ini masih berbau ‘Xperia’. Mengedepankan bentuk candybar, X8 memiliki potongan tubuh tak jauh berbeda dengan X10 Mini. Hanya saja ponsel ini memiliki dimensi lebih besar namun tak melebihi dimensi Xperia X10 yang tergolong bongsor.
Dalam genggaman, ponsel ini terasa sedikit tebal meski bobotnya terkesan ringan. Ini lantaran material casingnya yang terbuat dari bahan plastik. Bodi depan memiliki tekstur keras dan solid. Sayang, komponen casing belakang terbuat dari plastik yang terkesan murahan. Lepas dari itu, tampilan X8 cukup elegan.
Seperti umumnya ponsel layar sentuh, tampilan bodi depan minimalis. Hanya ada layar lebar dengan tiga buah tombol fisik khas Xperia dengan pola menonjol di bagian bawah X8. Yakni tombol menu, home dan back.
Tak jauh berbeda dengan produk kompetitor berbasis Android, Sony Ericsson Xperia X8 mengedepankan layar berdiagonal 3 inci dan resolusi 320x480 piksel (HVGA). Piksel ini setidaknya memberikan jaminan gambar yang cukup ideal. Tajam dan jernih.
Â
Â
Satu catatan, meski X8 sudah support 16 juta warna, keluarannya terlihat kurang optimal. Berkaca pada kasus LG Optimus beberapa edisi lalu, kemampuan sistem operasi Android 1.6 yang kabarnya hanya mendukung 64 ribu warna patut dituding sebagai biang kerok. Â
Untuk interaksi, tak perlu lagi memakai stylus karena layar sentuh ponsel ini sudah menawarkan sensor capacitive. Sebuah kelebihan karena beberapa ponsel berbasis Android lain masih tampil dengan sensor resistive. Performa layar sentuh ini cukup baik dan responsif.
Eksekusi menu, menggulung layar atau mengetik pesan terasa mantap. Meski nyaris tanpa lag namun transisi layar masih kurang halus dan kurang cepat. Untuk pengetikan, X8 menyediakan keypad virtual dalam format QWERTY dan numerik.
Â
Sistem Operasi
Xperia X8 dijejali OS Android 1.6 aka Donut. Akselerasinya cepat dan stabil setara LG Optimus yang juga berbasis OS sama. Soal tampilan, Sony Ericsson mengembangkan user interface khas pada X8 demi memberikan pengalaman berbeda dari OS Donut standar. Hampir sama dengan user interface X10 Mini.
Patut dicatat, hanya ada empat buah homescreen dalam X8. Bandingkan dengan LG Optimus yang bisa mencapai tujuh homescreen. Sementara menu utama diperluas menjadi empat halaman yang bisa diakses dengan menggeser layar ke kiri atau kanan.
Terkait personalisasi, homescreen pada ponsel ini hanya bisa dibenami satu widget saja. Satu lagi, shortcut praktis yang disediakan di empat sudut layar ponsel ini cukup menarik dan menghemat ruang. Anda bisa menggantinya sesuai selera dengan cara ‘drag and drop’.
Akselerometer sudah terintegrasi dalam X8. Saat dijajal kemampuan auto rotate ponsel ini tergolong mumpuni dan cepat beradaptasi terhadap perubahan posisi ponsel. Sayang, hanya bisa diterapkan pada sudut tertentu saja dan berlaku pada fitur khusus semisal foto atau perpesanan. Â
Kecepatan prosesor X8 di kisaran 600 MHz, masih mampu mendukung kemampuan multitasking saat beragam aplikasi dioperasikan. Jika jumlah aplikasi yang dibuka masih dalam taraf wajar, X8 masih bisa ‘ngebut’ dalam menjalankan program. Â
Internet
Sony Ericsson sudah mendukung jaringan 3G/HSDPA untuk akses internet. Selain itu, tersedia juga Wifi yang memiliki kemampuan menangkap sinyal dengan baik. Untuk mulai menjelajah internet Anda bisa menjajal browser bawaan X8.
Â
Â
Browser internet ini tak dilengkapi pinch-to-zoom atau double-tap zooming. Padahal ponsel sejenis sudah menggunakan solusi seperti double-tap atau one-touch. Untung saja ada opsi sorot yang bisa memperbesar secara otomatis layar saat halaman dalam kondisi full screen. Untuk bantuan mengakses internet Anda bisa menekan tombol menu yang memunculkan empat opsi. Salah satunya yang cukup penting adalah fitur multi tab yang membantu membuka beberapa halaman website sekaligus. Sisanya adalah fitur untuk menambah bookmark, kolom pengisian halaman website dan opsi tambahan.
Kamera
Pengaturan kamera ponsel ini hampir menyerupai X10 mini. Simpel dengan empat preset untuk foto (Auto, Beach/snow, Twilight dan Sports) dan dua mode kualitas untuk kamera (Normal dan For MMS).
Dibandingkan X10 Mini (5 megapiksel), kamera X8 mengalami penurunan menjadi 3 megapiksel (2048x1536 piksel). Tapi harap dicatat, layar X8 lebih lebar dan resolusinya meningkat dua kali. Kualitas gambar setidaknya jadi lebih baik saat dilihat di layar. Â
Saat dijajal memotret dalam kondisi outdoor, memang cukup cerah dan fokus. Namun, tingkat ketajamannya kurang begitu baik. Sementara dalam kondisi dalam ruangan gambar cenderung kurang tegas dengan bintik noise menghiasi di sana-sini.
Soal video, kamera ponsel ini bisa merekam VGA video pada 30 frame per second. Tentu saja kualitasnya tergolong standar meski dalam kondisi bergerak Anda akan mendapatkan hasil yang kurang fokus.
Audio
Pemutar musik pada Sony Ericsson Xperia X8 sama dengan X10 Mini. Tak terlalu bagus lantaran fungsi yang ditawarkan terbatas. Tak ada equalizer preset atau skin alternatif pada pemutar musik X8.
Hal menarik dari pemutar musik ini adalah keberadaan tombol Infinite yang bisa membantu mencari lagu langsung dari YouTube atau di PlayNow. Anda juga bisa memanfaatkan TrackID untuk mendengarkan contoh lagu dan mencari informasinya.
Â
Anda bisa mendengarkan lagu yang diputar dari loudspeaker yang terletak di belakang bodi. Suaranya tergolong nyaring dan ‘nendang’ untuk ukuran ponsel Android. Lebih puas lagi bila mendengarkan lagu via headset yang kompatibel dengan standar 3,5 mm.
Uniknya, port audio 3,5 mm pada ponsel ini memiliki bentuk unik yang kabarnya didesain untuk mengakomodasi headset khusus Hi-Fi Sony Ericsson MH-810. Headset ini bisa beroperasi dengan remote kontrol khusus.
Radio FM menjadi pilihan yang tak kalah menggiurkan di sektor audio. Sebelum menyetelnya, Anda harus menancapkan headset yang berfungsi sebagai antenna. Seperti radio FM Sony Ericsson umumnya, fitur ini sudah mendukung RDS.
Fitur Lain
Timescape menjadi aplikasi yang turut melengkapi user interface X8. Lewat fitur ini, tanpa harus mengakses menu lain, pengguna bisa menampilkan update Twitter, Facebook, miscall atau email dari satu lokasi saja. Â
Untuk mengakses situs jejaring sosial, Sony Ericsson Xperia X8 juga sudah mengemas aplikasi Facebook. Lantas tersedia fitur GPS yang didukung aplikasi Google Maps. Juga tersedia fitur standar Android mulai dari GoogleTalk, Android Market, Gmail dan YouTube.
Aplikasi pilihan lain seperti Data Monitor, CreateTouch, Navigation, WisePilot, RoadSync sudah melengkapi ponsel ini. Termasuk juga aplikasi standar yang biasa ditemukan dalam ponsel seperti kalendar dan kalkulator.
Â
Untuk keperluan penyimpanan aplikasi tambahan, X8 sudah disupport dengan memori internal sebesar 170 MB. Jika dirasa masih belum cukup Sony Ericsson sudah menyiapkan slot kartu memori micro SD bertipe hot swap. Namun, Anda harus membuka casing belakang untuk menyisipkan kartu.
Kesimpulan
Xperia X8 termasuk ponsel Android kelas menengah yang cukup menggiurkan. Dengan harga terjangkau, seri ini tergolong kaya fitur dengan inovasi interface untuk mempermudah penggunanya. Setidaknya, kalangan yang merindukan Android murah dengan fasilitas cukup mewah bisa memilihnya.
Dengan beberapa Android sekelasnya, Sony Ericsson Xperia X8 memiliki daya saing yang cukup tinggi. Namun, ada beberapa hal yang patut dicermati seperti kelemahan sektor kamera, kemampuan browser standar serta komponen casing standar. (hp)
Kelebihan (+) : Wifi, GPS, 3G/HSDPA, layar sentuh capacitive
Kekurangan (-) : browser belum support flash, kamera tanpa autofokus dan flash, tak didukung multitouch