Tampilkan postingan dengan label Sony Ericsson. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sony Ericsson. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 Desember 2011

Review Sony Ericsson Xperia X8

Disain & Display
Tampilan Sony Ericsson Xperia X8 dengan nomor model E15i ini masih berbau ‘Xperia’.  Mengedepankan bentuk candybar, X8 memiliki potongan tubuh tak jauh berbeda dengan X10 Mini. Hanya saja ponsel ini memiliki dimensi lebih besar namun tak melebihi dimensi Xperia X10 yang tergolong bongsor.

Dalam genggaman, ponsel ini terasa sedikit tebal meski bobotnya terkesan ringan. Ini lantaran material casingnya yang terbuat dari bahan plastik. Bodi depan memiliki tekstur keras dan solid. Sayang, komponen casing belakang terbuat dari plastik yang terkesan murahan. Lepas dari itu, tampilan X8 cukup elegan.

Seperti umumnya ponsel layar sentuh, tampilan bodi depan minimalis. Hanya ada layar lebar dengan tiga buah tombol fisik khas Xperia dengan pola menonjol di bagian bawah X8. Yakni tombol menu, home dan back.

Tak jauh berbeda dengan produk kompetitor berbasis Android, Sony Ericsson Xperia X8 mengedepankan layar berdiagonal 3 inci dan resolusi 320x480 piksel (HVGA). Piksel ini setidaknya memberikan jaminan gambar yang cukup ideal. Tajam dan jernih.
 
 

Satu catatan, meski X8 sudah support 16 juta warna, keluarannya terlihat kurang optimal. Berkaca pada kasus LG Optimus beberapa edisi lalu, kemampuan sistem operasi Android 1.6 yang kabarnya hanya mendukung 64 ribu warna patut dituding sebagai biang kerok. Â

Untuk interaksi, tak perlu lagi memakai stylus karena layar sentuh ponsel ini sudah menawarkan sensor capacitive. Sebuah kelebihan karena beberapa ponsel berbasis Android lain masih tampil dengan sensor resistive. Performa layar sentuh ini cukup baik dan responsif.

Eksekusi menu, menggulung layar atau mengetik pesan terasa mantap. Meski nyaris tanpa lag namun transisi layar masih kurang halus dan kurang cepat. Untuk pengetikan, X8 menyediakan keypad virtual dalam format QWERTY dan numerik.
Â
Sistem Operasi
Xperia X8 dijejali OS Android 1.6 aka Donut. Akselerasinya cepat dan stabil setara LG Optimus yang juga berbasis OS sama. Soal tampilan, Sony Ericsson mengembangkan user interface khas pada X8 demi memberikan pengalaman berbeda dari OS Donut standar. Hampir sama dengan user interface X10 Mini.

Patut dicatat, hanya ada empat buah homescreen dalam X8. Bandingkan dengan LG Optimus yang bisa mencapai tujuh homescreen. Sementara menu utama diperluas menjadi empat halaman yang bisa diakses dengan menggeser layar ke kiri atau kanan.

Terkait personalisasi, homescreen pada ponsel ini hanya bisa dibenami satu widget saja. Satu lagi, shortcut praktis yang disediakan di empat sudut layar ponsel ini cukup menarik dan menghemat ruang. Anda bisa menggantinya sesuai selera dengan cara ‘drag and drop’.

Akselerometer sudah terintegrasi dalam X8. Saat dijajal kemampuan auto rotate ponsel ini tergolong mumpuni dan cepat beradaptasi terhadap perubahan posisi ponsel. Sayang, hanya bisa diterapkan pada sudut tertentu saja dan berlaku pada fitur khusus semisal foto atau perpesanan. Â

Kecepatan prosesor X8 di kisaran 600 MHz, masih mampu mendukung kemampuan multitasking saat beragam aplikasi dioperasikan. Jika jumlah aplikasi yang dibuka masih dalam taraf wajar, X8 masih bisa ‘ngebut’ dalam menjalankan program. Â

Internet
Sony Ericsson sudah mendukung jaringan 3G/HSDPA untuk akses internet. Selain itu, tersedia juga Wifi yang memiliki kemampuan menangkap sinyal dengan baik. Untuk mulai menjelajah internet Anda bisa menjajal browser bawaan X8.
 
 

Browser internet ini tak dilengkapi pinch-to-zoom atau double-tap zooming. Padahal ponsel sejenis sudah menggunakan solusi seperti double-tap atau one-touch. Untung saja ada opsi sorot yang bisa memperbesar secara otomatis layar saat halaman dalam kondisi full screen.
Untuk bantuan mengakses internet Anda bisa menekan tombol menu yang memunculkan empat opsi. Salah satunya yang cukup penting adalah fitur multi tab yang membantu membuka beberapa halaman website sekaligus. Sisanya adalah fitur untuk menambah bookmark, kolom pengisian halaman website dan opsi tambahan.
Kamera
Pengaturan kamera ponsel ini hampir menyerupai X10 mini. Simpel dengan empat preset untuk foto (Auto, Beach/snow, Twilight dan Sports) dan dua mode kualitas untuk kamera (Normal dan For MMS).

Dibandingkan X10 Mini (5 megapiksel), kamera X8 mengalami penurunan menjadi 3 megapiksel (2048x1536 piksel). Tapi harap dicatat, layar X8 lebih lebar dan resolusinya meningkat dua kali. Kualitas gambar setidaknya jadi lebih baik saat dilihat di layar.  Â
Saat dijajal memotret dalam kondisi outdoor, memang cukup cerah dan fokus. Namun, tingkat ketajamannya kurang begitu baik. Sementara dalam kondisi dalam ruangan gambar cenderung kurang tegas dengan bintik noise menghiasi di sana-sini.


Soal video, kamera ponsel ini bisa merekam VGA video pada 30 frame per second. Tentu saja kualitasnya tergolong standar meski dalam kondisi bergerak Anda akan mendapatkan hasil yang kurang fokus.

Audio
Pemutar musik pada Sony Ericsson Xperia X8 sama dengan X10 Mini. Tak terlalu bagus lantaran fungsi yang ditawarkan terbatas. Tak ada equalizer preset atau skin alternatif pada pemutar musik X8.

Hal menarik dari pemutar musik ini adalah keberadaan tombol Infinite yang bisa membantu mencari lagu langsung dari YouTube atau di PlayNow. Anda juga bisa memanfaatkan TrackID untuk mendengarkan contoh lagu dan mencari informasinya.
 


Anda bisa mendengarkan lagu yang diputar dari loudspeaker yang terletak di belakang bodi. Suaranya tergolong nyaring dan ‘nendang’ untuk ukuran ponsel Android. Lebih puas lagi bila mendengarkan lagu via headset yang kompatibel dengan standar 3,5 mm.

Uniknya, port audio 3,5 mm pada ponsel ini memiliki bentuk unik yang kabarnya didesain untuk mengakomodasi headset khusus Hi-Fi Sony Ericsson MH-810. Headset ini bisa beroperasi dengan remote kontrol khusus.

Radio FM menjadi pilihan yang tak kalah menggiurkan di sektor audio. Sebelum menyetelnya, Anda harus menancapkan headset yang berfungsi sebagai antenna. Seperti radio FM Sony Ericsson umumnya, fitur ini sudah mendukung RDS.

Fitur Lain
Timescape menjadi aplikasi yang turut melengkapi user interface X8. Lewat fitur ini, tanpa harus mengakses menu lain, pengguna bisa menampilkan update Twitter, Facebook, miscall atau email dari satu lokasi saja. Â

Untuk mengakses situs jejaring sosial, Sony Ericsson Xperia X8 juga sudah mengemas aplikasi Facebook. Lantas tersedia fitur GPS yang didukung aplikasi Google Maps. Juga tersedia fitur standar Android mulai dari GoogleTalk, Android Market, Gmail dan YouTube.




Aplikasi pilihan lain seperti Data Monitor, CreateTouch, Navigation, WisePilot, RoadSync sudah melengkapi ponsel ini. Termasuk juga aplikasi standar yang biasa ditemukan dalam ponsel seperti kalendar dan kalkulator.
 


Untuk keperluan penyimpanan aplikasi tambahan, X8 sudah disupport dengan memori internal sebesar 170 MB.  Jika dirasa masih belum cukup Sony Ericsson sudah menyiapkan slot kartu memori micro SD bertipe hot swap. Namun, Anda harus membuka casing belakang untuk menyisipkan kartu.
Kesimpulan
Xperia X8 termasuk ponsel Android kelas menengah yang cukup menggiurkan. Dengan harga terjangkau, seri ini tergolong kaya fitur dengan inovasi interface untuk mempermudah penggunanya. Setidaknya, kalangan yang merindukan Android murah dengan fasilitas cukup mewah bisa memilihnya.

Dengan beberapa Android sekelasnya, Sony Ericsson Xperia X8 memiliki daya saing yang cukup tinggi. Namun, ada beberapa hal yang patut dicermati seperti kelemahan sektor kamera, kemampuan browser standar serta komponen casing standar. (hp)

Kelebihan (+) : Wifi, GPS, 3G/HSDPA, layar sentuh capacitive
Kekurangan (-) : browser belum support flash, kamera tanpa autofokus dan flash, tak didukung multitouch

Review Sony Ericsson Xperia Arc

 

Sony Ericsson Arc merupakan salah satu produk Android dengan software versi teranyar. Tak tanggung-tanggung, melalui produk smartphone Gingerbread-nya yang pertama pabrikan Jepang-Swedia ini menggebrak pasar kelas premium. Faktor desain menjadi jualan utama yang menggiurkan.
 
Desain
Elegan, ergonomis, material plastic doff.
Sejak awal kelas Xperia hadir dengan bentuk kotak ergonomis. Walau pun tiap sudutnya tampak tegas, namun desain Arc dipercantik dengan lengkungan pada sisi belakangnya.Secara keseluruhan bodi ponsel yang memiliki berat 117 gram ini elok dan nyaman dilihat, walaupun terkesan lebar, namun pas dalam genggaman. Sayang sekali kalau hanya dimasukkan ke dalam saku. Akan tetapi karena terlalu lebar dan tipis, ponsel ini terlihat agak rentan apabila terhimpit.
 
 
 
Layar
LED-backlit LCD, Capacitive touchscreen, 16M colors, 480 x 854 pixels, 4.2 inci, Scratch resistant surface,  Sony Mobile BRAVIA Engine.
Inilah yang membedakan teknologi layar ponsel ini dengan yang lain. Mungkin Anda telah mengenal seri Bravia, TV layar datar besutan Sony. Nah, teknologi itupun telah dibenamkan pada ponsel berlayar LED-backlit LCD 4,2 inci ini. Mereka menyebutnya dengan Mobile Bravia Engine. Selain mampu menyajikan tampilan yang sangat natural dan jernih, layarnya juga terlindung oleh kaca anti gores. Anda akan mulai merasakan kecanggihan layar ponsel ini ketika Anda pertama kali menyentuhnya.
 
 
 
OS & Menu
Android OS v2.3 (Gingerbread).
Arc berjalan pada basis teranyar dikelas smartphone, yakni Gingerbread. selain sisi grafis yang tampil sempurna, kinerja ponsel terasa mengalami peningkatan dibanding kelas sebelumnya. Walaupun ponsel ini agak lama ketika Anda melakukan booting/restart yakni sekitar 160 detik, sejatinya versi Gingerbread menggunakan compiler Dalvik JIT yang membuat kinerja prosesor jadi lebih cepat, serta imbas pada penghematan baterai.
 
 
 
 
 
Kamera Foto
8 MP, 3264 x 2448 pixels, Autofocus, LED flash, CMOS sensor Exmor’R.
Mampu menampilkan gambar yang natural sesuai aslinya, baik ketika menggunakan LED flash maupun tidak. Kamera ponsel ini pun mampu menampilkan gambar pencahayaan seperti yang kita harapkan. Sepertinya itu semua berkat teknologi CMOS sensor Exmor’R yang mampu memanajemen kepekaan cahaya. Dengan menjajal fasilitas fotografi di ponsel ini, Anda akan mendapatkan hasil bak fotografer profesional.

 
 
Perekam Video
High Definition, 720p@30fps, Continuous autofocus, Video light.
Setara dengan sajian fotografi, disektor ini Arc mampu merekam video dengan hasil optimal walaupun dalam kondisi pencahayaan redup. Format yang terbentuk ketika Anda merambah layanan ini adalah MP4, dengan tampilan framerate yang cukup sempurna. Kesemuanya didukung oleh beberapa fitur semisal focus mode, image stabilizer, serta jarak fokus.
 
 
 
Video Player
Format MP4, 3GP, FLV, AVI, WMV player, High Definition.
Dengan bermodalkan fitur rekam yang mengusung teknologi bak video recorder digital, Arc mampu menyuguhkan putaran video dengan resolusi tinggi. Pastinya cukup tajam dan jernih. Pada beberapa format seperti 3GP, frameratenya memang agak sedikit pecah, namun kestabilan rotasi putarnya tetap mampu menampilkan hasil yang tak mengecewakan. Sektor ini sejatinya akan menjadi favorit Anda yang hobi mengunduh beragam format video, dan menikmatinya dari balik layar Bravia-nya.
 
 
 
Audio
Format MP3, eAAC+, WMA, WAV player.
Mendukung beragam format, Arc cukup sempurna dalam mengeluarkan suara baik dari speaker multimedia maupun earphone bawaannya. Menu equalizer semakin membuat Anda dimanjakan oleh suaranya yang jernih, tentunya karakter musiknya dapat Anda pilih sesuai selera. Jenis audio digolongkan berdasarkan lagu, album, dan artis. Anda dapat membuat playlist dengan menyematkan beberapa lagu favorit pilihan.
 

 
Internet
GPRS up to 86 kbps, EDGE up to 237 kbps, 3G HSDPA 7.2 Mbps, HSUPA 5.76 Mbps.
Selain teknologi layarnya yang elok dipandang dalam menikmati tampilan setiap fitur, ponsel ini juga hebat dalam mengakses internet, berkat dukungan HSDPA dan HSUPA berkecepatan tinggi. Aktivitas download maupun upload akan terasa menyenangkan saat menikmati layanan ini. Begitupun bagi Anda yang hobi membuka youtube, kemampuan Arc hampir tanpa jeda dalam memutar situs video terlaris di dunia tersebut. Namun semuanya kembali pada kestabilan jaringan operator, maupun koneksi wireless-nya.

Konektivitas
Software : Wi-Fi 802.11 b/g/n, DLNA, Wi-Fi hotspot, Bluetooth v2.1 with A2DP. Hardware : slot HDMI, slot micro USB, slot jack audio 3,5 mm. 
Sebagai penopang layanan internet, dukungan koneksi ponsel ini pun cukup lengkap, baik secara software maupun hardware. Tak perlu dijelaskan secara gamblang, karena pastinya Anda telah paham. Ponsel inipun mampu untuk melakukan kepentingan office, semisal : presentasi. Caranya dengan mengkoneksi ponsel dengan TV layar lebar lewat penghubung kabel jenis HDMI. Resolusi yang ditampilkan di layar ponsel tak berubah ketika telah terkonversi ke layar TV.
 
 
Benchmark
Quadrant Standard Edition oleh Aurora Softwork
Dari hasil test Benchmark yang PULSA lakukan, Arc mendapat poin tertinggi diantara jajaran ponsel android lainnya. Menembus angka 1361 dirasa pantas mengingat kinerja dan platform anyar yang dibesutnya.
 
 
Fitur Lain
Track ID, Mediascape, Timescape, Infinity.
Diluar fitur khas ponsel android, Arc masih setia menyematkan Track ID sebagai salah satu fitur unggulan. Layanan ini dapat mendeteksi gelombang suara baik itu TV, radio, maupun perangkat audio lainnya yang terkait dengan musik, lalu menterjemahkannya dalam bentuk informasi berupa artis dan trek lagunya. Semirip dengan layanan Shazam. Fitur Khas lainnya yakni Timescape maupun Mediascape, semakin memudahkan Anda dalam memantau aktifitas jejaring sosial dan sinkronisasi lain, semisal email dan sms. Lain dari itu layanan Infinite pada layanan audio player mampu menjadi fitur pencari lagu via youtube.
 
 
 
 
 
Kesimpulan
Boleh dikatakan Xperia Arc merupakan ponsel idaman bagi Anda yang mendambakan ponsel android dengan tampilan layar yang cukup berkelas, serta sokongan multimedia berupa : kamera, audio, maupun video yang cukup memikat. Paket pembelian ponsel ini pun lumayan lengkap, mulai dari kabel data, earphone stereo, hingga bonus micro SD sebesar 8 GB. Kabel HDMI sejatinya dapat menjadi aksesoris yang Anda dapat beli terpisah
Ponsel Tandingan :
  • HTC Desire S
  • Samsung Nexus S
Kelebihan
• Android 2.3 Gingerbread
• Desain Ergonomis
• Teknologi Engine Bravia Mobile
• Mendukung Flash player 10.2
• Dukungan sensor CMOS Exmor’R pada Kamera
• HDMI support
Kekurangan
• Booting lama
• Tanpa Hotswap

Review: Sony Ericsson W8

Mengemas kombinasi apik antara Android dan fitur musik, menjadikan ponsel ini nampak istimewa. Yah, Sony Ericsson merangkumnya dalam sebuah kombinasi yang sepadan. Sebagai ponsel Android musik pertama, apalagi yang ditawarkan ponsel yang katanya berbanderol cukup terjangkau ini?

Desain
Candybar, plastic glossy, hotswap
Seperti bentuk ponsel android kebanyakan, W8 hadir pada bentuk yang cukup simple. Sekilas tak bedanya dengan produk lawasnya yakni Xperia X8. Menyematkan beberapa tombol khas dalam bentuk garis meruncing, membuat ponsel ini terlihat dinamis. Hadir port micro USB, jack audio universal, switch kamera, serta jajaran navigasi : menu, homescreen, dan back. Tak lupa, karena ini seri khusus, terdapat tulisan ‘Walkman’ guna mempertegas fungsional ponsel. Tapi kenapa ya, kami tak menemukan tombol khusus guna mengakses fitur walkman?



Layar & Menu
Layar sentuh TFT kapasitif, 16 juta warna (320 x 480 pixels), 3.0 inci, Accelerometer sensor, Timescape UI, Walkman
Walau semirip X8, namun seri ini membenamkan kedalaman warna yang optimal. Hadir pula jajaran interface khas ponsel android Sony Ericsson, ditambah dengan akses walkman. Tujuannya guna mempermudah Anda dalam menikmati fitur Andalan tersebut. Masuk ke ranah menu, hadir interface khas. Dengan menekannya agak lama, maka Anda dapat memindahkan atau menghilangkan aplikasi yang di inginkan.

OS
Android Éclair
Dibekali CPU 600 MHz ARM 11 processor, serta chipset Qualcomm MSM7227, platform W8 masih dalam level bawah dikelas android. Namun Sony Ericsson menjanjikan akan mempersiapkan upgrading ke versi yang lebih baik. Sebagai produk anyar, memang cukup disayangkan karena versi ini tak mendukung kekayaan koneksi.

Kamera
3.15 MP, 2048 x 1536 pixels, Geo-tagging, Video VGA@30fps
Berbanderol murah berimbas pada keterbatasan kamera serta fitur penyokongnya. Namun untuk sekedar ‘jeprat-jepret’ boleh lah. Artinya, Anda jangan mengandalkan sektor ini untuk sebuah kepentingan foto dan video dengan hasil yang baik.

Kamera yang hanya berkekuatan standar tersebut nampaknya tak dapat diandalkan untuk kebutuhan foto indor, alias dalam ruangan. Selain menghasilkan gambar dengan dominasi blur/soft, Anda membutuhkan cahaya yang cukup untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tak cukup hanya dengan lampu. Lain halnya ketika Anda menggunakan untuk sesi foto outdor. Hasilnya lumayan baik dengan tinggat kontras yang pas. Juga tentunya dalam kondisi cahaya yang memadai.

Audio & Video
Walkman player, MP4/3GP/WMV player, MP3/eAAC+/WMA/WAV player, TrackID
Ranah inilah yang menjadi nilai plus ponsel ini. Selain lengkap dalam menyajikan fitur, ponsel ini dilengkapi oleh sound system yang cukup oke. Baik ketika didengarkan via earphone maupun speaker multimedia. Khusus walkman, selain dapat menikmati dendangan musik, Anda pun dapat mengakses video klip lagu tersebut via youtube dengan menyentuh tombol invinity (angka 8 terbalik). Teruntuk video player, Anda dapat memainkan hanya sebatas format putar standar. Radio maupun voice recording pun dapat menjadi andalah lain bagi Anda yang hobi ‘karaoke’.

Internet & Konektifitas
HSDPA 7.2 Mbps, HSUPA 2 Mbps, Wi-Fi, Hotswap micro SD (up to 16 GB)
Ponsel ini cukup nyaman ketika Anda melakukan browser internet. Selain mampu melakukan multitab, Anda pun dapat melakukan share halaman maupun pemilihan text. Namun sayang fitur multi-touch dan flash belum dapat Anda nikmati. Selain Bluetooth dan kabel data, Anda bisa memaksimalkan slot micro SD hotswapnya yang mampu menampung hingga 16 GB.

Fitur Unggulan
Time Scape, Youtube
Walaupun berjalan pada basis éclair, W8 disuntikkan beberapa fitur unggulan. Timescape misalnya, sebagai salah satu fitur khas Sony Ericsson di ponsel androidnya, Anda dengan mudah dapat melihat notifikasi berupa update status dari teman-teman facebook anda, folowwer twitter, SMS maupun MMS. Formasinya pun cukup mudah diakses jari, Anda tinggal menyapunya ke arah atas maupun bawah.
Satu fitur lain yang tak kalah unggul adalah youtube. W8 boleh dikatakan cuklup cepat dalam mengakses youtube dengan buffering yang cukup stabil. Tentunya itu juga berkat corong koneksi kelas wahid yang disediakannya.


Kesimpulan
Sebagai produk yang menyasar pada segmen menengah, nampaknya W8 cukup bisa menjadi pilihan yang bijak mengingat harganya yang kompetitif. Namun sebagai ponsel musik, W8 sepertinya kurang optimal mengakomodasi kebutuhan musik, ketiadaan pilihan equalizer contohnya. Namun begitu, dengan balutan casing dengan corak yang ‘dual tone’ ponsel ini cukup menggambarkan karakter penggunanya yang dinamis. Sebagai ponsel android Anyar pertama yang membenamkan fitur musik, Anda sudah memiliki perangkat yang memiliki nilai tambah lebih dari cukup. (Mustafa Iman)

(+)
•    Desain simple
•    Fitur walkman
•    Harga kompetitif
(-)
•    Android eclair
•    Kamera tanpa flash & autofocus
•    Tanpa multi-touch
•    Tanpa pilihan equalizer

Sponsored